Harapan
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa.
Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota
masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan
manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut
Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu adalah :
1.
Kelangsugnan hidup
2.
Keamanan
3.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4.
Diakui lingkungan
5.
Perwujudan cita-cita
Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar
amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai
arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan
perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka
tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam
bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr
Yuyun SuriaSumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang
kebenaran :
1.
Teori koherensi; suatu pernyataan dianggap
benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan –
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati.
Paul manusia. Paul pasti mati.
2.
Teori korespondensi’ teori yang menyatakan
bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan
itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan
tersebut.
3.
Teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan
diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri
- Kepercayaan padaorang lain
- Kepercayaan pada pemerintah
- Kepercayaan pada Tuhan
Analisa
Film
Film yang saya pilih adalah salah satu sejarah nyata,
film ini menceritakan tentang Muhammad Al-Fatih menaklukan menaklukan kota
Konstantionpel. Dimana sudah diterangkan dalam sebuah hadist yang berbunyi :
“Konstantinopel
akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik
pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik
pasukan.”(HR. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad).
Judul : Fetih 1453
Produser : Faruk Aksoy
Sutradara : Faruk Aksoy
Pemeran : Devrim Evin (Muhammad Al Fatih),
Ibrahim Celikkol (Hassan), Dilek Serbest (Era)
Dirilis :
17 Februari 2012
Bahasa :
Turki
Sinopsis Film Fetih 1453
Fetih 1453 adalah sebuah film
sejarah epik yang dibuat di Turki. Film yang dibuat dengan US$ 17 juta atau
sekitar Rp 158 miliar ini menceritakan tentang pembebasan Bizantium (Romawi
Timur) dengan ibukotanya Konstantinopel (Istambul) oleh Sultan Mehmed II
(Muhammad Al-Fatih). Dengan biaya sebesar itu menjadikan Fetih 1453 sebagai
film termahal yang pernah dibuat sepanjang sejarah perfilman Turki.
Film
ini dibuat mulai September 2009 dan baru selesai Januari 2011. Rencana akan
mulai ditayangkan diseluruh dunia mulai 17 Februari 2011. Dan yang akan pertama
kali menyambutnya adalah Mesir, Turki, Uni Emirat Arab, Kazakstan, Ajerbaizan,
Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Georgia, Macedonia, dan Rusia. Film
yang dibintangi oleh Devrim Evin sebagai pemeran Sultan Al-Fatih ini
disutradarai oleh Faruk Asoy dengan beberapa aktor lainnya seperti Ä°brahim
Çelikkol sebagai Ulubatli Hasan, Recep Aktuğ sebagai Constantine XI, dan lain
sebagainya yang sebagian besar berasal dari Turki.
Sekilas
Tentang Muhammad Al – Fatih
Sultan
Muhammad Al-Fatih atau juga yang dikenal sebagai Sultan Mehmed II merupakan
seorang pemimpin tangguh yang sudah dari kecil menerima banyak didikan agama.
Beliau dilahirkan pada tanggal 26 Rajab tahun 833 H.
Pada usia 21 tahun, ia mampu menguasai 6 bahasa dan ahli bidang strategi
perang, sains, matematika. Sisi lain dibalik kesuksesan dan jiwa kstarianya,
ternyata yang paling membuat beliau tangguh luar dalam adalah ketekunannya
dalam shalat Tahajud.
Sejak kecil, Sultan Murad II, yaitu ayah dari Sultan Muhammad Al-Fatih sangat
menekankan pentingnya pendidikan agama. Sehingga tidak sedikit para ulama yang
didatangkan untuk mendidik beliau, yang diantaranya adalah Syekh Ahmad bin
Ismail Al-Kuroniy, seorang pakar fikih yang juga memiliki pengetahuan yang
dalam dalam bidang ilmu Nahwu, Ma’ani, dan Bayan.
Kebesaran
nama Sultan Muhammad Al Fatih berusaha ditutupi oleh berbagai propaganda barat,
mulai dari pengurangan studi seputar sejarah Islam yang bahkan sangat terasa di
Indonesia yang mayoritas Islam sekalipun, hingga pembuatan berbagai cerita dan
kisah yang dipelintir untuk memembengkokan kebenaran sejarah.
Sosok Muhammad Al-Fatih adalah jawaban kebenaran atas sabda Rasulullah SAW :
“Konstantinopel akan dibebaskan di tangan seorang laki-laki. Maka
sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin yang membebaskan kota itu. Dan sebaik-baik
tentara adalah tentaranya.”(HR. Ahmad
Sebuah
hadist yang menggerakan jiwa-jiwa pemuda Islam yang bermental jihad untuk
berlomba-lomba membebaskan Konstantinopel. Yang disaat itu seperti sesuatu yang
mustahil untuk ditaklukan oleh siapapun, karena pada saat itu Konstatinopel
bisa dibilang sebagai jantungnya dunia.
Strategi
Perang Yang “Gila”
Hari
Jumat, 6 April 1453 M, Sultan Muhammad II bersama gurunya Syaikh Aaq Syamsudin,
beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan
ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut dengan berbekal
150.000 ribu pasukan dan meriam teknologi baru pada saat itu. Muhammad II
mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk islam atau menyerahkan penguasaan
kota secara damai dan membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu perang.
Constantine menjawab bahwa dia tetap akan mempertahankan kota dengan dibantu
Kardinal Isidor,
Pangeran
Orkhan dan Giovani Giustiniani dari Genoa. Kota dengan benteng lebih dari 10
meter tersebut memang sulit ditembus, di sisi luar benteng pun dilindungi
oleh parit 7 meter. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng
dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan
dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus
masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar
hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.
Berhari-hari
hingga berminggu-mingu benteng Byzantium tak bisa dijebol, kalaupun runtuh
membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tersebut
dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan
di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal.
Hingga
akhirnya sebuah ide yang terkesan bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam.
Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang
sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan
kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam
semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn (ini adalah ide
”tergila” pada masa itu namun taktik ini diakui sebagai taktik peperangan
(warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan barat sendiri.
Kontroversi Film Fetih 1453
Kontoversi
film ini mungkin tidak berbeda jauh dengan postingan ini yang mungkin oleh
sebagian orang dianggap SARA. Saya bukanlah orang yang anti terhadap pembahasan
SARA, malahan saya orang yang senang ketika kita mau duduk bersama berdiskusi
soal SARA sehingga kita bisa bisa sama-sama tahu agar kita bisa saling memahami
untuk menghormati. Bukan baru diskusi soal SARA setelah terjadi konflik.
Kontroversi
tentang film Fetih 1453 muncul dari belahan Eropa sana, yaitu Yunani.
Masyarakat Yunani terkesan tidak terima ketika film Fetih ingin menunjukan
sebuah kebenaran sejarah yang memfaktakan bahwa tidak selamanya Islam selalu
dalam posisi kalah dan Yunani selalu dalam posisi menang dan kstaria. Sebagian
besar dari mereka bahkan menghendaki Fetih 1453 dilarang beredar di Yunani.
Meskipun demikian ada juga orang-orang Yunani dan dari belahan dunia lainnya
yang mampu melihat lebih objektif terhadap film ini. Yaitu mereka-mereka
yang mencintai film dengan konteks heroik dengan kualitas tinggi, mungkin
tidak ubahnya seperti saya ketika menikmatii film-film sepertiTroy,
Gladiator, 300, The Patriot, Clash of the Titans, dan Lord of
the Ring
Review Film
Di hari kelahiran Muhammad Al-Fatih telah terjadi
kejadian - kejadian menakjubkan, dan pada tahun yang sama juga komet terlihat
di siang hari di perkirakan juga bahwa dinding kota Konstantinopel akan bisa
dihancurkan. Muhammad Al-Fatih lahir pada tanggal 20 April 1429 M bertepatan
dengan 26 Rajab 833 H. Sekitar tahun 1451 M Muhammad Al-Fatih menerima surat
dari Khalil Pasha yakni guru Al-Fatih sendiri, surat ini berisikan tentang Sultan
Murad II atau ayah dari Muhammad Al-Fatih telahmeninggal dunia. Dengan kata
lain Muhammad Al-Fatih harus menggantikan posisi ayahnya dengan umur yang
sangat masih muda. Al-Fatih pun menghadir hari pemakaman ayahnya, sebelum di
makamkan dia bertekad untuk mengambil alih tanah yang belum ayahnya taklukan.Khalil
Pasha tidak yakin dengan pemerintahan Al-Fatih dikarenakan umur beliau yang
masih sangat muda, dan juga banyak tentara salib yang ingin memerangi Turki.
Lain lagi dengan Kaisar Konstantinopel “Konstantinopel
XI” dan para penasehat-penasehatnya senang dengan kematian Sultan Murad II,
menurut dia setelah kematian Sultan Murad II dan Turki di pimpin oleh Muhammad
Al-Fatih untuk yang kedua kalinya bahwa Turki yang menurut mereka menyedihkan
dan bukan lagi ancaman.Tapi salah satu penasehat raja yang bernama “Grand Duke
Notarez” tidak ikut senang dikarenakan Muhammad Al-Fatih itu mempunyai
keinginan dan harapan untuk dapat menghancurkan kota Konstantinopel. Grand Duke
Notarez ini mengerti tentang Muhammad Al-Fatih bahwa, Al-Fatih belajar ilmu
teknik untuk masuk ke kota Konstantinopel, juga belajar bahasa yang ada di kota
Konstantinopel dan agamanya untuk mengetahui kelemahan-kelemahannya, dan yang
satu lagi Grand Duke Notarez ini khawatirkan bahwa Muhammad Al-Fatih ialah
seorang anti Kristus. Akan tetapi Konstantinopel XI ini sombong karena Muhammad
Al-Fatih sebelumnya pernah di kalahkan olehnya, dan dia bertekad untuk menyingkirkan
Muhammad Al-Fatih.
Di kota Vatikan, Paus dan para
pendetanya berdiskusi tentang Muhammad Al-Fatih bahwa jika Konstantinopel akan
jatuh di tangannya, sasaran berikutnya adalah Roma. Paus setuju untuk membantu
Konstantinopel melawan Turki dibawah komando Muhammad Al-Fatih.
Setelah kematian Sultan Murad II,
Kaisar Konstantinopel mengirimkan surat untuk Muhammad Al-Fatih lewat
diplomatnya, bahwa dia menyatakan bela sungkawa atas kematian ayahnya serta menyatakan
aliansi kepada Turki. Muhammad Al-Fatih menerima aliansi yang di tawarkan
kepadanya, dan juga harus membayar 300.000 kepada Orhan, dan Muhammad Al-Fatih
member perintah untuk menghubungi Latin, Hungaria, Penguasa Serbia, dan Paus
untuk mengatakan kepada mereka, apakah mereka ingin hidup dalam damai.Keputusan
dari Muhammad Al-Fatih untuk mengangkat kembali Khalil Pasha sebagai kepala
wazir serta ber-aliansi dengan Byzantium membuat rakyat khawatir. Dan Muhammad
Al-Fatih berkata “Jangan khawatir, rakyat dan tentaraku akan mengerti kenapa
aku melakukan hal ini”.Muhammmad Al-Fatih bermimpi di datangi oleh seseorang,
bahwa Muhammad Al-Fatih akan mengubah Negara turki, dan akan berhasil
menaklukan Konstantinopel.
Muhammad Al-Fatih memerintahkan
untuk membuat 100 kapal dalam 1 tahun di Gelibolu, membuat 3 pot besar, dan mengirmkan
Hassan untuk pergi Konstantinoel, lalu Khalil Pasha bertanya, “untuk apa ini
semua ?”, lalu Muhammad Al-Fatih menjawab “Untuk menggabungkan Anatolia dan
Rumelia, untuk menciptakan kerajaan besar, Khalil Pasha”.Tapi Khalil Pasha
takut keinginan untuk berkembang justru akan musnah.Lalu Muhammad Al-Fatih
mengungkapkan bahwa Khalil Pasha pernah mengajarinya untuk menulis sejarah
bukan untuk menjadi pengecut.
Konstantinopel mengadakan makan
malam bersama Orhan. Konstantinopel XI berkata bahwa Karamanoglu Ibrahim sedang
menyiapkan perang dengan Sultan Mehmed. Lalu salah satu bangsawan
Konstantinopel bertanya kepada Shehzade Orhan “Jika ada dukungan yang kuat,siapa
yang akan menang ?” dan bangsawan yang lain menjawab dengan lantang “Tentu
Karamanoglu” lalu Shehzade Orhan tertawa. Semua yang menghadiri pada acara
makan malam tersebut mendukung penuh Karamanoglu untuk mengalahkan Turki,
tetapi salah satu Bangsawan Konstantinopel malah khawatir bahwa Turki akan
menang melawan Karamanoglu. Kaisar Konstantinopel memerintahkan untuk mengirim
surat untuk Karamanoglu, bahwa Konstantinopel, Hungaria, Latin dan Paus berada
di sisinya. Dan mata-mata yang di suruh oleh Hassan pun mendengar semua
pembicaraan mereka, lalu diberitahu pada Hassan, dan Hassan dengan temannya
menjegat laju dari pengirim surat dari Kaisar Konstantinopel untuk Karamanoglu.
Lalu Hassan mengambilnya dan mengirimkan surat itu pada Muhammad Al-Fatih, dan
Muhammad Al-Fatih mun marah melihat penghianatan yang dilakukan oleh Kaisar
Konstantinopel XI.
Beberapa hari kemudian Orhan
mengirim surat untuk Muhammad Al-Fatih, yang berisikan “Konstantinopel ingin
melipat gandakan uang yang di bayaroleh Turki Ustmanikepada Orhan”. Kemudian
Muhammad Al-Fatih menunjukan sebuah surat yang untuk disampaikan kepada Orhan
Ibrahim, dan Muhammad Al-Fatih menyuruh Khalil Pasha untuk membacanya dan
Khalil Pasha pun terkejut oleh isi dari surat yang menyebutkan bahwa Ular Orhan
berbicara dengan Ular lainnya, yaitu : Kepala Wazir Khalil Pasha dan juga
Muhammad Al-Fatih.Lalu Khalil Pasha bersumpah dia tidak ada hubungannya dengan
surat tersebut. Dengan surat ini, Muhammad Al-Fatih dan Khalil Pasha ditekan,
ingin menghapus kekuasaannya atas para Yenicheri(tahanan). Ketika ditanya
tentang Yenicheri, dia langsung mengambil keputusan dan penghukuman Yenicheri
utama dipimpin oleh kepala wazir. Lalu Muhammad Al-Fatih memerintahkkan Khalil
Pqqasha untuk mengirimkan Yenicheri ke tempat pengasingan.
Di Konstantinopel, Kaisar
Konstantinopel XI menilai bahwa Karamanoglu itu pengecut karena telah menyerah
kepada Turki Ustmani tanpa syarat. Lalu Grand Duke Notarez memberitahu kepada
Kaisar bahwa Muhammad Al-Fatih telah mengetahui bahwa mereka telah menipunya.
Bagi Grand Duke Notarez sekarang ini Muhammad Al-Fatih akan menjadi ancaman
yang serius.
Pada suatu malam, Khalil Pasha di
panggil tiba-tiba oleh Muhammad Al-Fatih. Dan Khalil Pasha menyuruh istrinya
untuk menyiapkan kain kafan untuknya bahwadia mengira sultan akan memenggal
kepalanya,dikarenakan panggilan mendadak seperti ini adalah sebuah tradisi. Dan
Khalil Pasha berangkat menuju singah sana Muhammad Al-Fatih, sebelum dia masuk
dia membaca Kalimat Syahadat terlebih dahulu untuk menjaga-jaga. Lalu Muhammad
Al-Fatih berbicara kepada Khalil Pasha, bahwasanya Ia tidak pernah meragukan
kesetiaan Khalil Pasha, kalau tidak dia akan mengambil kepalanya.Lalu Muhammad
Al-Fatih menunjukan sebuah benteng yang dibangun oleh Sultan Bayazid dan
menunjukan sebuah tanah di Fort Rumelia, yang nantinya tanah itu akan di
jadikan benteng baru oleh Muhammad Al-Fatih, disana Muhammad Al-Fatih akan
membangun pasukan untuk menyerang Konstantinopel. Tetapi Khalil Pasha takut
bahwa Paus, Konstantinopel dan bangsa Eropa lainnya akan tahu maksud dari
Muhammad Al-Fatih dan akan bergabung menyerang Turki Utsmani.
Padatanggal 15 April 1452 M, Muhammad Al-Fatih membangun
benteng baru yaitu“Boghaz Kesen” yang arti dari benteng itu juga adalah “Pembelah
Selat”, tetapi benteng ini lebih dikenal dengan nama Rumeli Hisar atau The Castle
of Romeland.Dalam pembuatan benteng ini Muhammad Al-Fatih lah yang membuat
perencanaannya, sesekali ia juga turut mengontrol langsung dalam pembangunan
tersebut.
Kaisar Konstantinopel XI takut akan pembangunan benteng
baru tersebut dikarenakan benteng tersebut akan menghentikan laju kapal-kapal
yang akan datang ke Konstantinopel, Grand Duke Notarez pun menyarankan kepada
Kaisar Konstantinopel XI agar mempersiapkan diri untuk berperang dengan Turki
Utsmani. Lalu Kaisar Konstantinopel XI memerintahkan Grand Duke Notarez untuk
mengumpulkan tentara dan datang ke Konstantinopel, serta menyuruh Urban ‘Si
Pembuat Meriam’ agar membuatkan meriam untuknya.
Di Roma para pendeta menyarankan Paus agar mengumpulkan
Crusaider (Tentara Salib). Akan tetapi Paus tahu bahwa Prancis dan Inggris
sedang berperang, tentara mereka juga dalam kondisi yang buruk. Dan Jerman juga
sedang mengalami masalah Internal dalam pemerintahannya. Muhammad Al-Fatih juga
sudah mengetahui semua itu, karena penyerangan ke Konstantinopel ini sudah di
rencanakan.
Kaisar Konstantinopel XI membuat surat untuk Muhammad
Al-Fatih yang didasarkan pada pembangunan benteng ‘Boghaz Kesen’ dengan isinya
yang mengancam, akan tetapi saat surat tersebut sudah terkirim ke Muhammad
Al-Fatih, dia (Muhammad Al-Fatih) tidak gentar sama sekali dan akan tetap
membuat benteng baru itu.
Kaisar Konstantinopel XI memerintahkan untuk Grand Duke
Notarez untuk memanggil Urban ‘Si Pembuat Meriam’, untuk membuat meriam baru
dan memperbaiki meriam-meriam yang telah rusak. Jika ia tidak mau membuat dan
memperbaiki meriam-meriam tersebut, Grand Duke Notarez mengancam bahwa dia akan
membunuh putrinya. Akan tetapi Urban menolak untuk membuat meriam-meriam
tersebut, dan Grand Duke Notarez memerintahkan bawahnnya untuk datang ke rumah
Urban dan menangkapnya untuk di tahan. Akan tetapi sebelum penangkapan Urban,
Hassan salah satu sahabat Muhammad Al-Fatih membantu kabur Urban ke tempat yang
aman.
Muhammad Al-Fatih membujuk Urban untuk bekerja untuknya
dengan membuat meriam.Dengan tawaran yang cukup menarik dari Muhammad Al-Fatih
akhirnya Urban setuju untuk membuatkan meriam untuk Turki Utsmani. Akhirnya
beberapa meriam yang dibuat untuk menembakan kapal yang lewat benteng ‘Bogaz
Kesen’ telah jadi. Lalu mencoba meriam baru tersebut ke kapal yang tidak
membayar tol(yang lewat saja).Lalu Paus mengirimkan surat kepada Konstantinopel
yang bermaksud untuk membantu Konstantinopel melawan Turki Utsmani, tetapi
Kaisar Konstantionpel XI harus menyetujui dengan penyatuan gereja Kristen
Ortodoks dengan Katolik.
Kaisar Konstantionpel XI tahu bahwa
Urban telah berpindah pihak ke Turki Utsmani, dan Kaisar Konstantionpel XI
menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh Urban. Akan tetapi hal itu tercegah
oleh Hassan yang sebelummnya curiga ada yang telah memata-matai Urban, dan
membunuh pembunuh bayaran tersebut.
Sebelum berangkat dari penyerangan
menuju Konstantinopel, Khalil Pasha menyarankan berfikir kembali dalam
penyerangan ini karena Paus telah mengirimkan banyak pasukan, diantaranya :
Jerman, Inggris, Prancis, Genoa, Vatikan dan Pasukan Salib lainnya untuk
mempertahankan kota Konstantinopel. Tetapi Muhammad Al-Fatih sebelumnya telah
mengetahui bahwa Inggris dan Prancis sedang berperang dan pasukannya dalam
kondisi yang buruk, juga Jerman yang sedang ada masalah internal di negaranya.
Rakyat Konstantinopel bergembira
akan kedatangan bala bantuan yang akan mempertahankan kota tersebut, salah
satunya yaitu Giovani Justinian pemimpin dari Genoa. Akan tetapi Grand Duke
Notarez khawatir apabila mereka menjarah kota Konstantinopel seperti Perang
Salib yang sebelumnya.
Akhirnya setelah sekian lama, meriam
yang di tunggu-tunggu Muhammad Al-Fatih pun sudah jadi. Dan Muhammad Al-Fatih
memuji Urban atas karya yang telah dibuatnnya itu, karena meriam tersebut
menjadi sejarah tersendiri dalam persenjataan Turki Utsmani, karena sebelumnya
belum ada meriam yang sebesar dan seberat ini. Dan beberapa hari kemudia
Muhammad Al-Fatih memerintahkan untuk bergegas ke kota Konstantinopel.Karena
berat dari meriam tersebut, beberapa ratus sapi dan beberapa ratus pasukan di
kerahkan untuk membawa meriam tersebut menuju Konstantinopel.
Di kota Konstantinopel, Kaisar
Konstantionpel XI berpidato ke seluruh rakyatnya dan karena pidatonya itu
banyak dari rakyat Konstantinopel banyak yang terharu dan bersemangat untuk
mempertahankan kota tersebut. Lalu Kaisar Konstantionpel XI memerintahkan untuk
menutup laut yang menuju ke Konstantinopel dengan rantai yang besar agar
kapal-kapal Turki Utsmani tidak bisa masuk ke laut yang di sekitar kota. Para
pendeta dan rakyat Konstantinopel berdoa bersama agar kota Konstantinopel tidak
direbut oleh Turki Utsmani.
Pada hari jum’at tanggal 6 April
1453 M, sebelum berperang Muhammad Al-Fatih dan pasukannnya shalat Jum’at
terlebih dahulu Muhammad Al-Fatih telah bersiap untuk menyerang kota
Konstantinopel. Sesuai tradisi, sebelum peperangan dimulai pemimpin pasukan /
raja dari setiap kubu masing-masing saling untuk berunding.Dan Muhammad
Al-Fatih menawarkan tiga opsi : masuk islam, meninggalkan kota dan rakyat dan
tentaranya akan di kawal penuh dalam perjalanan, atau berperang. Tetapi Kaisar
Konstantionpel XI malah meminta opsi lain yaitu, meminta perdamaian dan
membayar pajak tiap tahunnya tanpa penyerahan kota Konstantinopel. Dengan penawaran
tersebut Muhammad Al-Fatih menolaknya dan menganggap Kaisar Konstantionpel XI
mengajak berperang dengannya.
Dan peperangan pun dimula,
meriam-meriam Turki berdetum menghantam tembok-tembok Konstantinopel sudah
luruh di beberapa bagiannya. Dan meriam yang paling besar pun di tembakan ke
tembok Konstantinopel dan alhasil tembok pun mendapat lubang akibat tembakan
tersebut. Tembakan tersebut sangat kencang bunyi dentumannya membuat dan
membuat beberapa pasukan Konstantinopel kaget juga Kaisar Konstantionpel XI.Lalu
Muhammad Al-Fatih memerintahkan pasukannya untuk maju lewat lubang tesebut.Dan
dengan cepat pasukan Konstantinopel menutup lobang tersebut, karena
Konstantinopel mempunyai pasukan khusus dalam hal semacam ini. Karena hal itu
Muhammad Al-Fatih pun terkejut dan menarik mundur pasukannya.
Penyerangan di hentikan oleh Turki
beberapa hari kemudian. Banyak pasukan yang meninggal dari kedua kubu, tetapi
pasukan Turki banyak yang meninggal di banding dengan pasukan Konstantinopel. Kemudian
Muhammad Al-Fatih memerintahkan untuk meyerang lewat bawah tanah, dan
penyerangan itu gagal karena pasukan Konstantinopel merasakan sesuatu yang dari
dalam tanah, dan mereka menggali dimana suara itu terdengar. Dan Muhammad
Al-Fatih memerintahkan untuk menghentikan penyerangan untuk sementara. Melihat
ini semua Kaisar Konstantinopel XI dan rakyatnya mengira Turki akan menyerah.
Keesokannya Muhammad Al-Fatih
menerima surat dari Ladistas ‘Raja Hungaria’ untuk menghentikan penyerangan dan
perjanjian damai tidak berlaku lagi. Dan Muhammad Al-Fatih membalas surat
tersebut yang berisi bahwa ia akan menunggu pasukan Hungaria dia Konstantinopel.
Pada saat mencoba meriam utama untuk
di tembakan, meriam tersebut meledak karena terlalu banyak digunakan, dan
membuat Urban meninggal. Dan Muhammad Al-Fatih memerintahkan untuk segera
membetulkan meriam utama tersebut.
Kapal-kapal Turki mengalami
kekalahan di peperangan laut. Dan membuat Muhammad Al-Fatih geram dan langsung
memecat pemimpin yang memimpin kapal-kapal. Karena melihat susahnya melewati
jalur yang dijaga oleh rantai-rantai di laut, Muhammad Al-Fatih mempunyai ide
untuk mengangkat kapal-kapalnya sekitar 70 kapal untuk di bawa menuju ke Golden
Horn dengan cara mengangkutnya ke
daratan dan di letakan di laut yang tidak ada rantai-rantai yang menjaga
laut Konstantinopel.
Dan penyerangan kembali di mulai,
kali ini dengan cara membuat bom di bawah tanah tepat diatas tembok
Konstantinopel. Dan bom dinyalahkan dengan di barengi tembakan meriam utama, al
hasil membuat tembok itu runtuh sebagian dan pasukan Turki pun berhasil masuk
ke dalam.
Akhirnya pasukan Turki Utsmani
berhasil menaklukan kota Konstantinopel. Dan Muhammad Al-Fatih beserta
pasukannya mengelilingi kota yang baru ditaklukannya tersebut. Para pangilama
perang tiada henti-hentinya mengucapkan “Masya Allah.” Sementara itu, penduduk
kota berbondong-bondong berhimpun di gerja Hagia Sophia untuk berlindung.
Muhammad Al-Fatih member jaminan keamanan pada mereka untuk tetap hidup sesuai
agama mereka. Gereja ini lah yang ditetapkan oleh Muhammad Al-Fatih sebagai
masjid dan di masjid itu juga Muhammad Al-Fatih melaksanakan shalat Jum’at
pertamanya di masjid ini setelah penaklukan.
Para pasukan Turki, sebagaimana kaum
muslimin lainnya secara umum, terbiasa untuk bersikap toleran terhadap umat
selain muslim, khususnya Ahli Kitab. Sikap ini tidak disangka-sangka oleh para
pendeta dan penduduk kota Konstantinopel yang terbiasa dengan pandangan buruk
terhadap Islam dan umatnya. Itulah sebabnya banyak orang-orang Eropa Timur,
termasuk Konstantinopel yang masuk ke dalam agama Islam lewat tangan Turki.
Analisanya
What
: Apa
yang di hadistkan oleh Nabi Muhammad tentang penaklukan kota Konstantinopel ?
Who : Siapakah Muhammad Al-Fatih itu ?
When : Kapankah
Konstantinopel ditaklukan oleh Turki Utsmani ?
Where : Dimana letak kejadian perang tersebut ?
Why : Kenapa Muhammad Al-Fatih sangat ingin
menaklukan kota Konsntinopel ?
How : Bagaimana keadaan dari Kaisar Konstantinopel XI setelah kekalahan
yang dialami Konstantinopel ?
Kesimpulan
Dari film ini saya menyimpulkan
bahwa akhirnya harapan umat muslim terdahulu berharap penaklukan kota Konstantinopel ini pun
terwujud, karena Nabi Muhammad pun telah berbicara dalam hadistnya,
“Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah
sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah
sebaik-baik pasukan.”(HR. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad). Jadi cerita ini dan film
ini membuktikan bahwa kebenaran akan hadis Rasulullah SAW. Kota Konstantinopel
inipun berlalih menjadi Ibu kota kerajaan Turki Utsmani, yang sekaligus menjadi
pusat peradaban Islam kedua. Pada jaman kita sekarang kota Konstantinopel
dikenal dengan nama Istanbul di Turki bagian Eropa.
Pada usia 21 tahun, ia mampu menguasai 6 bahasa dan ahli bidang strategi perang, sains, matematika. Sisi lain dibalik kesuksesan dan jiwa kstarianya, ternyata yang paling membuat beliau tangguh luar dalam adalah ketekunannya dalam shalat Tahajud.
Sejak kecil, Sultan Murad II, yaitu ayah dari Sultan Muhammad Al-Fatih sangat menekankan pentingnya pendidikan agama. Sehingga tidak sedikit para ulama yang didatangkan untuk mendidik beliau, yang diantaranya adalah Syekh Ahmad bin Ismail Al-Kuroniy, seorang pakar fikih yang juga memiliki pengetahuan yang dalam dalam bidang ilmu Nahwu, Ma’ani, dan Bayan.
Sosok Muhammad Al-Fatih adalah jawaban kebenaran atas sabda Rasulullah SAW :
“Konstantinopel akan dibebaskan di tangan seorang laki-laki. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin yang membebaskan kota itu. Dan sebaik-baik tentara adalah tentaranya.”(HR. Ahmad
Meskipun demikian ada juga orang-orang Yunani dan dari belahan dunia lainnya yang mampu melihat lebih objektif terhadap film ini. Yaitu mereka-mereka yang mencintai film dengan konteks heroik dengan kualitas tinggi, mungkin tidak ubahnya seperti saya ketika menikmatii film-film sepertiTroy, Gladiator, 300, The Patriot, Clash of the Titans, dan Lord of the Ring
0 komentar:
Posting Komentar