Minggu, 09 April 2017

TUGAS 2 (PENGANTAR KOMPUTASI MODERN)

Pembahasan Mengenai Jurnal Cloud Computing, Grid Computing dan Virtualisasi


Jurnal Pertama (Cloud Computing)
Judul Jurnal : Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar.
Link Jurnal : https://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/67/65

Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan")  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

Layanan Yang Ditawarkan Cloud Computing
Cloud computing dapat diimplementasikan dengan cara menyediakan komponenkomponen berupa server, hardware, dan jaringan yang dibutuhkan. Pengguna cloud computing dapat melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur tersebut. Pengguna cloud computing juga dapat memilih bagaimana menggunakan layanan cloud computing yang ditawarkan vendor sesuai kebutuhan.   

Layanan yang dapat dipilih :
  • Infrastructure as a service
Layanan ini diberikan dengan cara menyediakan komponen-komponen berupa server, hardware, dan jaringan yang dibutuhkan dengan harga tertentu. Pengguna cloud computing dapat melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur tersebut.
Contoh terapan: hosting aplikasi web.
Contoh vendor penyedia jasa: semua penyedia hosting.
  • Platform as a service 
Layanan yang menyediakan system software dan software pendukung yang diperlukan untuk membangun aplikasi yang akan dipasang pada server tersebut sesuai kebutuhan organisasi/instansi. Organisasi/instansi kemudian membangun aplikasi yang dibutuhkan pada platform ini dan menggunakannya.  Analogi yang dapat digunakan untuk menggambarkan layanan ini adalah seperti menyewa rumah lengkap dengan isinya sehingga pengguna dapat langsung menggunakan rumah tersebut. 
Contoh terapan: remote application development. 
Contoh vendor: BizNet, Microsoft, LintasArta. 
  • Software as a service
Layanan yang diberikan dengan menyediakan software maupun aplikasi yang dapat diakses pelanggan via internet. Penyedia layanan cloud computing berinteraksi dengan pengguna dan pelanggan melalui sebuah front-end panel. Contoh layanan sederhana: e-mail, online documents Contoh layanan : SAP online.
Contoh vendor: Google, Amazon, SAP, dan lain-lain.

Hasil Analisa
Cloud computing merupakan suatu keharusan di zaman sekarang ini, banyak keuntungan yang dapat diambil dengan menggunakan cloud computing baik itu untuk perusahaan, kelompok, maupun invididu. Pada SMKN 2 Karanganyar, metode penyimpanan data sekolah yang digunakan masih menggunakan sebuah server untuk menyimpan datanya. Ini terasa kurang efektif dan tidak cocok untuk ukuran sebuah sekolah yang mempunyai network berskala besar. Baik dari segi biaya perawatan server, control admin, tugas administratif jika dilihat kurang efisien. Dengan adanya cloud computing pada SMKN 2 Karanganyar, diharapkan dapat membantu untuk penghematan biaya (baik dari listrik, pembelian komputer server, dll), dan pengaksesan data tanpa batasan ruang dan waktu selama terhubung dengan internet.


REFERENSI

  1. Andreea DAVIDESCU (2012), Virtual  Enterprises Reach for Cloud  Computing, Bucharest University of Economic Studies ROMANIA, Journal of Mobile, Embedded and Distributed Systems, vol. IV, no. 2, 2012, ISSN 2067 – 4074
  2. Taqwa Hariguna, Berlilana (2011), Isu Cloud  Computing e-government di Indonesia 2014, STMIK AMIKOM Purwokerto, SNATIKA 2011, ISSN 2089-1083 
  3. Akhmad Syaikhu, Komputasi Awan (Cloud  Computing) Perpustakaan Pertanian Jurnal Pustakawan Indonesia IPB  Volume 10 No. 1 
  4. http://www.thestandard.com/article/0.1902.546 6.00.html 
  5. http://www.gartner.com/it/page.jsp?id=707508 
  6. http://www.web2journal.com/read/612033.htm 
  7. http://www.ebizq.net/blogs/saasweek/2008/63/ distinguishing.cloud.computing/ 
  8. http://wwwbhinekanews.com/sejarah.icloud/ 



========================================================================


Jurnal Kedua (Grid Computing)
Judul Jurnal : Implementasi Sistem Grid Computing Berbasis Cluster di Prodi Ilmu Komputasi.
Link Jurnal : https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/107491/jurnal_eproc/jurnal_eproc.pdf

Pengertian Grid Computing
Grid computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.

Arsitektur Umum Grid Computing


  • Pada layer fabric menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan sebagai sumber daya dalam infrastruktur grid computing. 
  • Layer connectivity bertugas meyediakan protocol jaringan dan  sarana komunikasi yang digunakan dalam menghubungkan sistem. 
  • Layer resource bertugas mengatur layanan yang di pakai sumber daya yang tersebar. 
  • Fungsi layer collective sama dengan layer resource, yang membedakan yaitu layer collective mengatur sumber daya yang sifatnya berkelompok. 


Konsep Dasar Grid Computing
  1. Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
  2. Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user dalam memilih sumber daya yang berbeda pada sistem grid.
  3. Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
  4. Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer. 

Prinsip Kerja Grid Computing
  • Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi user. Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
  • Provisioning 
Ketika user meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke user. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa sistem menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan user seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.

Perancangan Sistem
  • Deskripsi Sistem
Perancangan dan implementasi instalasi sistem grid computing dilakukan di lingkungan Universitas Telkom. Pada tugas akhir ini menggunakan satu buah cluster sebagai sumber daya grid computing yaitu celebes cluster. Celebes cluster merupakan dedicated cluster yang terdiri dari 3 buah node dan 1 headnode. Terdapat pula 1 buah server sebagai portal dan certificate authority manager dari sistem grid computing ini. Dalam menghubungkan antar sistem tersebut digunakan jaringan lokal kampus Universitas Telkom. 
  • Alur Perancangan Sistem

  • Alur Kerja Sistem


Pengujian Sistem
Pada tahapan uji coba ini dilakukan dengan manjalankan program perkalian dua matriks misalnya perkalian dari dua matriks persegi antara matriks A dan matriks B dengan     elemen sehingga hasil perkalian yaitu matriks C dengan NxN elemen juga. Dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut: 

Dari persamaan tersebut dibuat kedalam algoritma yang menunjukkan beberapa perulangan yang harus dijalankan, algoritma sebagai berikut: 

Hasil Analisa
Komputasi grid yang digunakan pada jurnal ini memanfaatkan cluster dengan melakukan konfigurasi condor sebagai local resource manager pada cluster dan konfigurasi globus toolkit sebagai pengalokasian sumber daya sistem grid computing. Kemudian sumber daya yang sudah di optimalisasi telah mengatur konfigurasi condor_policy pada cluster agar condor tersebut memprioritaskan antrian yang bersifat dedicated (antrian yang membutuhkan lebih dari satu core CPU) sehingga semua core CPU dapat terpakai. Matriks yang dianalisis pada jurnal ini berhasil dijalankan sehinggan konfigurasi globus toolking dengan condor berhasil dan berjalan dengan baik, sehingga lingkungan grid compuing yang dibangun sudah menyediakan resource berbasis cluster.

Komputasi grid yang dilakukan pada jurnal ini masih kurang sempurna karena terdapat kendala pada konfigurasi  MPI dengan sistem. Kemudian tidak terdapat web interface yang mendukung sistem pada jurnal ini, sehingga Quality of Service masih jauh dari sempurna. Yang terakhir adalah resource yang masih bersifat private, maksudnya adalah resource yang dapat diakses hanya untuk lingkungan Universitas Telkom saja.


REFERENSI

  1. Bertis, Victors. (2002). "Fundamentals of Grid computing". Red Books Paper.1-28.
  2. Baker,Mark., Buyya,Rajkumar. Laforenza,Domenico. (2002). "Grids and Grid Technologies for Wide-Area Distributed Computing". Software-Practice and Experience. 1-30
  3. Foster,Ian, (2002). "What is the Grid? A Three Point Checklist". Grid Today. http://wwwfp.mcs.anl.gov/~foster/Articles/What IsTheGrid.pdf.
  4. Parastatidis,Savas., Watson,Paul. and Webber,Jim. (2005). GRID COMPUTING USING WEB SERVICE. Newcastle: University of Newcastle Upon Time.
  5. Chuan,Lin Lai., Chao,Tung Yang. (2003). "Construct a Grid computing Environment on Multiple Linux PC Clusters". Tunghai Science. 5,107-124.
  6. Rumagit, Arthur. "Implementasi Grid computing Untuk High Throughput Computing". 25 Oktober 2014. http://download.portalgaruda.org/article.php?art icle=81612&val=1029. 
  7. Budiharto,Widodo. "Implementasi dan Evaluasi Penerapan Globus Toolkit Untuk Aplikasi Grid computing". 10 Oktober 2014. http://library.binus.ac.id/eColls/eJournal/68.TI% 20Widodo_Budiharto%20%20Implementasi%2 0dan%20Evaluasi%20Penerapan%20Globus%2 0Toolkit%20-Ok.pdf. 
  8. Waskito, Wahyu. (2010). "Grid computing dan Aplikasinya" 13 Oktober 2014. http://wahyuwaskito.wordpress.com/2010/10/21 /grid-computing-dan-aplikasinya-2/. 
  9. Anonim. (2014). "Grid computing pada Pengembangan e-sciense". 30 Oktober 2014. http://aboutkuliah.blogspot.com/2014/06/gridcomputing-pada-pengembangan-e.html. 
  10. Nazief,Bobby. (2006)."RI-GRID: Usulan Pengembangan Infrastruktur Komputasi Grid Nasional". e-Indonesia Initiative. 
  11. Josef. (2006)."Panduan Instalasi dan Konfigurasi Condor High-Throughput Computing System". Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.


========================================================================


Jurnal Ketiga (Virtualisasi)
Judul Jurnal : Pengembangan Virtual Appliance Server Dengan Metode Virtualisasi.
Link Jurnal : https://repository.ugm.ac.id/37628/1/Pengembangan_Virtual_Appliance_Server_Dengan_Metode_Virtualisasi.pdf


Pengertian Virtualisasi
Virtualisasi / Virtualization adalah sebuah teknik atau cara untuk membuat sesuatu dalam bentuk virtual, tidak seperti kenyataan yang ada. Virtualisasi juga digunakan untuk mengemulasikan perangkat fisik komputer, dengan cara membuatnya seolah-olah perangkat tersebut tidak ada (disembunyikan) atau bahkan menciptakan perangkat yang tidak ada menjadi ada.

Konsep Virtualisasi


Aplikasi Virtualisasi
1. Proxmox VE

Proxmox VE (Virtual Environment) adalah distro Linux berbasis kernel Debian (64 bit) yang dikhususkan sebagai distro virtualisasi [12]. Proxmox secara default menyertakan OpenVZ dan KVM yang disediakan dalam modus teks (console mode). Salah satu perbedaan Proxmox dengan OS Virtualisasi berbasis UNIX yang lain adalah, Promox menggunakan akses web untuk melakukan pengelolaan proses administrasinya. Proxmox VE memberikan sebuah platform virtualisasi untuk vendor perangkat lunak dan proyek open source, dengan menjalankan perangkat lunak server mereka sebagai Virtual  Appliance yang telah dikonfigurasi sebelumnya di atas Proxmox VE. Manfaat bagi pengguna VE Proxmox: 
  • Produk pilihan yang cocok dijalankan pada perusahaan kelas enterprise. 
  • Instalasi yang telah dioptimalkan, siap untuk menjalankan dengan cepat.
  • Memiliki kinerja terbaik. 
  • Mudah dilakukan Manajemen

2. Virtual Box
Sun xVM VirtualBox adalah program untuk virtualisasi komputer yang ditujukan untuk komputer desktop, server, maupun laptop [10]. Dengan menggunakan Sun xVM VirtualBox maka dapat memvirtualisasi OS 32 bit dan 64 bit pada sebuah komputer yang menggunakan prosesor Intel atau AMD, baik virtualisasi perangkat lunak maupun perangkat keras. Untuk selanjutnya akan digunakan istilah VirtualBox untuk merujuk pada Sun xVM VirtualBox. Alasan utama memilih VirtualBox sebagai pembanding Proxmox adalah karena VirtualBox merupakan perangkat lunak virtualisasi gratis dan open source yang menawarkan banyak kemudahan dalam melakukan virtualisasi, serta kemampuannya dalam membuat virtual appliance secara native. 

3. Virtual Appliance
Virtual appliance adalah sebuah sistem mandiri terpadu yang dibuat dengan menggabungkan suatu aplikasi perangkat lunak (misalnya, perangkat lunak server) dengan sistem operasi yang cukup untuk untuk dapat berjalan secara optimal pada hardware berstandar industri atau pada sebuah mesin virtual (misalnya VirtualBox, Xen, KVM).
Virtual appliance bertujuan untuk menghilangkan instalasi, konfigurasi dan biaya pemeliharaan yang terkait dengan menjalankan perangkat lunak kompleks yang bertumpukan. Seperti yang terlihat pada Gbr. 3 tentang konsep virtual appliance.


Hasil Analisa
Analisa yang akan dilakukan pada jurnal ini, meliputi sebagai berikut:  
  • Pengujian pemanfaatan sumber daya Prosesor (CPU).   
  • Pengujian pemanfaatan sumber daya memori (RAM).    
  • Pengujian fungsi server di jaringan secara langsung (Network). 
A.  Implementasi Langsung
Pengetesan dengan metode implementasi langsung ini dijalankan dengan menggunakan skenario, seperti yang telah dijabarkan pada perancangan sistem. Setelah virtual appliance selesai dipaketkan dalam bentuk file berekstensi .ova, maka paket tersebut di import pada mesin server tujuan. Di mana mesin server tujuan tersebut bisa saja mempunyai host OS dan spesifikasi hardware yang berbeda. Service dan konfigurasi yang sudah ditanam pada virtual appliance tersebut duji secara live pada jaringan. Pada pengujian ini dilihat apakah virtual appliance tersebut dapat menjalankan perannya dengan baik dan benar, sesuai dengan service yang telah diinstalasi dan dikonfigurasi sebelumnya. Pada pengujian ini digunakan service yang berkenaan dengan fungsi server jaringan. Meliputi server yang menangani domain (dns server), server yang menangani web (web server), dan server yang menangani email (mail server). 

Pengujian server :
  •  Pengujian untuk DNS server
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi pemetaan alamat IP ke dalam suatu domain berhasil, dalam hal ini dns1.proxmox.web.id sebagai primary dns dan,  www.proxmox.web.id sebagai web server. Pada penelitian ini digunakan IP public secara live, yang disediakan oleh pihak MTI UGM dan medaftarkan domain proxmox.web.id ke PANDI. Cara pengujiannya adalah dengan melakukan ping dan whois ke domain tersebut. 

  • Pengujian untuk Web server
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui fungsi web server, yang telah dikonfigurasi dengan Apache2 apakah dapat berjalan dengan baik. Pada alamat www.proxmox.web.id (175.111.89.152) yang telah didaftarkan secara resmi ke institusi PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), diuji dengan menggunakan web browser Mozilla Firefox.


  • Pengujian untuk Mail server
Pengujian terakhir ini untuk melihat fungsi dari mail server, yang dikonfigurasi melalui MTA (Mail Transfer Agent) Exim4 dan email berbasis web menggunakan SquirellMail. Di mana email akan dikirim ke alamat novan@proxmox.web.id dari ubuntu server yang divirtualisasi, dapat langsung masuk ke dalam inbox dari akun yang telah diseting pada SquirellMail.


REFERENSI

  1. Ahmad. 2008. Archive for the 'virtualizaton' Category. http://achmad.glclearningcenter.com/category/teknologi/virtualizatio n/
  2. Chen, H., Chen, R., Zhang, F., Zang, B., dan Yew, P. 2006. Live Updating Operating Systems Using Virtualization. Prosiding 2nd international Conference on Virtual Execution Environments (VEE'06), Ottawa.
  3. D.H. Brown Associates, Inc. 2001. VMware: Tool for Server Consolidation . http://www.vmware.com/pdf/vmware-dhbrown.pdf 
  4. Fauzi, Haris. 2008. Perbandingan Kinerja Server Melalui Virtualization Xen Pada Lingkungan Terbatas. Universitas Indonesia. MTI UI. Depok 
  5. Fyodor, 2009. Panduan Referensi Nmap (Man Page, bahasa Indonesia). http://nmap.org/man/id/ 
  6. Garnieri H, Megan. 2010. Desain dan Implementasi Virtualisasi Server di PT Thiess Contractors Indonesia. Yogyakarta
  7. Leung, F. Neiger, G., Rodgers, D., Santoni, A., dan Uhlig, R. 2006, Intel Virtualization Technology: Hardware Support for Efficient Process. http://www.intel.com/technology/itj/2006/v10i3/  
  8. Lutfie. 2008. Virtualization The Series.  http://wssid.org/blogs/lutfie/archive/tags/Virtualization/default.aspx. (diakses tanggal 15 Oktober 2010).
  9. Purbo, Onno W. 2011. Proxmox. http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Proxmox.
  10. Purnoma. 2010. Membangun Virtual PC dengan VirtualBox. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta
  11. Rasian, Rio., Mursanto, Petrus. 2009. Perbandingan Kinerja Pendekatan Virtualisasi. Jurnal Sistem Informasi MTI-UI Vol 5, No 2. Depok
  12. Sugianto, Masim. 2010. Panduan Virtualisasi & Linux High Availability Server. Bekasi